Kamis, 20 Januari 2011

Percayalah, Allah itu sangat Menyayangimu


Hari ini kita akan membaca Surat Al Baqarah ayat 155-157

Dan SUNGGUH akan KAMI BERIKAN COBAAN KEPADAMU, dengan SEDIKIT KETAKUTAN, KELAPARAN, KEKURANGAN HARTA, JIWA DAN BUAH-BUAHAN. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (155)

(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun”. (156)

Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. (157)

Ibnu Katsier menafsirkan ayat-ayat di atas dengan surat Muhammad ayat 31 di bawah ini:

Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kamu agar Kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara kamu, dan agar Kami menyatakan (baik buruknya) hal ihwalmu. (31)

Artinya, bahwa ujian dalam kehidupan ini memang sengaja DIKEHENDAKI UNTUK TERJADI oleh Allah untuk sebuah TUJUAN: agar terlihat siapa yang tetap berjuang dan siapa yang sabar.

Dan bila ujian itu telah selesai lalu terlihatlah siapa saja yang berhasil sabar, Allah memerintahkan agar orang itu diberi KABAR GEMBIRA.

Apa TANDA bahwa seseorang itu bersabar dalam sebuah ujian?

Yaitu mereka yang mengucapkan ketika musibah itu datang ucapan: INNAA LILLAAHI WA INNAA ILAIHI RAAJI’UUN (kami hanyalah milik Allah dan kami suatu saat pasti akan kembali kepadaNya). Mengakui benar bahwa dirinya hanyalah seorang hamba dari Tuhan Yang Maha Penyayang. Dan mengerti benar bahwa Allah, Tuhannya, berbuat sesuai kehendak-Nya, serta paham bahwa Ia tidak akan pernah menyia-nyiakan hamba-Nya.

Dan untuk orang-orang yang seperti ini, Allah Memberi mereka pujian dan Melingkupi mereka dengan Rahmat, dan orang-orang yang seperti inilah yang tergolong mereka yang hidup dengan panduan petunjuk Allah.

Saat itu Abu Salamah (suami Ummu Salamah) masih hidup. Suatu hari Nabi mengajarinya pelajaran yang sangat berharga:

“Tiada seorang Muslim yang ditimpa musibah, kemudian ia membaca: INNAA LILLAAHI WA INNAA ILAIHI RAAJI’UUN, kemudian menyambungnya dengan kalimat: ALLAHUMMA ‘JURNII FII MUSHIBATII WAKHLUFLII KHAIRAN MINHAA, melainkan akan diberi ganti oleh Allah.”

Ummu Salamah berkata: “Maka aku ingat pelajaran itu ketika meninggalnya Abu Salamah, kemudian aku bertanya kepada diriku sendiri, ‘Siapakah yang lebih baik dari Abu Salamah bagiku?’.”

Yang terjadi adalah KEAJAIBAN!!! Saat itu Ummu Salamah sudah tua. Sudah memiliki anak. Dan ketika ia mencoba mengucapkan ucapan itu, ternyata Allah mengirim NabiNya. Rasulullah melamarnya, hingga Ummu Salamah berkata kepada Nabi: “Aku wanita yang sangat cemburu, maka aku khawatir jangan sampai terjadi padaku sesuatu yang akan disiksa oleh Allah, dan aku juga sudah tuadan aku juga mempunyai anak.”

Nabi menjawab: “Adapun yang anda sebut mengenai cemburu, maka Allah akan menghilangkannya. Adapun mengenai umur, maka aku pun sudah tua. Adapun mengenai anak, maka anakmu juga anakku.”

Setelah mereka menikah, Ummu Salamah berkata: “Sungguh Allah telah menggantikan untukku orang yang lebih baik dari Abu Salamah, yaitu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (dalam riwayat Imam Ahmad)

Lalu bagaimana dengan trauma?

Seseorang mengalami trauma di masa lalu, meskipun masa itu sudah berlalu sangat jauh, tapi karena trauma itu tersimpan di hati, maka kemungkinan untuk teringat lagi bisa terjadi. Dan bagi sebagian orang, itu adalah siksaan.

Sekali lagi, Allah Maha Penyayang. Ia tahu bahwa ingatan manusia bisa kembali ke masa-masa perihnya di masa lalu. Karena itu Ia Mengajari kita pelajaran yang sangat berharga di bawah ini:

“Tiada seorang Muslim yang ditimpa musibah, kemudian setelah lama berlalu ia teringat kembali, meskipun sudah terlalu panjang bilangan-bilangan waktunya, kemudian (saat teringat hal itu) ia mengucapkan : INNAA LILLAAHI WA INNAA ILAIHI RAAJI’UUN, melainkan Allah akan memperbaiki keadaannya itu, lalu diberinya pahala SEPERTI PADA WAKTU MENDERITA PERTAMA KALINYA.” (dalam riawayat Imam Ahmad dan Ibnu Majah)

Jadi jika kita memiliki banyak sekali kenangan musibah di masa lalu, TIDAK ADA BURUKNYA saat ingat lagi musibah itu, rasa sakit itu, menderitanya saat itu, lalu ucapkanlah tiap kita teringat akan semua itu ucapan-ucapan di atas.

Karena dengan itu, semua musibah pasti akan terganti dengan pahala. Dan keadaan yang buruk di masa lalu itu akan terus diperbaiki menjadi keadaan yang lebih baik lagi oleh Allah.

Dialah Allah, Tuhan Pencipta Langit dan Bumi dan apa-apa yang ada diantara keduanya. Dia Maha Penyayang. Dan Dialah Pemilik Segala Pujian.(from Quraniq enlightment)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar